Peran Sastrawan Mesir Ali Ahmad Bakaseer Terhadap Kemerdekaan Indonesia: Biografi dan Karya-Karyanya

Rp75.000

Judul : Peran Sastrawan Mesir Ali Ahmad Bakaseer Terhadap Kemerdekaan Indonesia: Biografi dan Karya-Karyanya
Penulis : Dr. Rizzaldy Satria Wiwaha, M.Hum.
Editor : Rima Amalia Syafitri
Tebal buku : xii + 118
Ukuran : 14,5 x 21 cm
Kertas : Bookpaper 57 Gram BW
Tahun terbit : 2023
Penerbit : Trussmedia Grafika
ISBN : Proses Pengajuan ISBN

Category:

Nama Ali Ahmad Bakaseer masih cukup asing ditelinga kita padahal ia adalah seorang sastrawan besar Mesir kelahiran Surabaya yang mempunyai peran penting dalam perjuangan mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara Mesir. Peran Bakaseer dalam perjuangan untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia bukannya hanya dilakukan dengan pergerakan bersama mahasiswa Indonesia di Mesir saja, Bakaseer memperjuangkan Indonesia dengan karya-karyanya, ia mengenalkan Indonesia pada publik Mesir dengan karya-karyanya, baik dalam bentuk syair, Drama maupun Novel.

Bakaseer banyak mendapatkan penghargaan, Karya drama pertamanya di Mesir yang berjudul “Akhenatun wa Nefertiti” tahun 1940 memenangkan penghargaan kompetisi sastra yang diadakan oleh Garda Nasional, kemudian novel pertamanya “Salama Al Qass” memenangkan penghargaan dari As Sayyidah Quwwatul Qulub Ad Damardasiyah bersamaan dengan sastrawan besar Naguib Mahfouz yang menulis novel “Radobis”. Pada tahun 1945, ia menerima Penghargaan Kementerian Pendidikan Tinggi untuk novelnya yang terkenal “Wa Islamahu”, yang kemudian dijadikan mata pelajaran di sekolah-sekolah disejumlah negara Arab. Pada tahun 1961, novelnya yang berjudul (wa Islaamahu) diangkat ke layar lebar sinema dalam bahasa Arab dan Inggris yang disutradarai oleh sutradara Martin dari Italia. Pada tahun 1962, ia menerima Penghargaan “Jaizah Daulah Tasyji’iyah ” untuk drama “Harut wa Marut”. Pada tahun 1963, Presiden Gamal Abdel Nasser memberikan penghargan kepadanya “Medali Sains dan Seni”. Masih pada tahun yang sama Bakaseer juga menerima penghargaan “Medali peringatan Ilmu Pengetahuan” dan “Medali Syair”, Pada tahun 1964, ia memperoleh penghargaan sekaligus pendanaan dari seorang penulis besar untuk menulis sejarah kehidupan kesusastraannya, karya tersebut berjudul “The Epic of Omar”. Pada tahun 1969 yang merupakan tahun Bakaseer wafat, ia menerima penghargaan dari Negara Mesir untuk karyanya berjudul “The Epic of Omar”. Tak lama setelah wafatnya pada tahun 1970 M, karya puisinya yang berjudul “Ukhtu Rasulullah” diproduksi oleh operet “Shadia Al Islam” kemudian diangkat menjadi layar lebar film sinema.

Buku ini mengangkat tema peran seorang sastrawan besar Mesir kelahiran Surabaya terhadap pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara Mesir. Selain itu, penulis juga mengupas biografi tokoh dan mengulas karya-karyanya.

Buku ini terdiri dari tiga bagian, bab pertama berisi biografi Ali Ahmad Bakaseer, bab kedua berisi Peran Ali Ahmad Bakaseer Terhadap kemerdekaan Indonesia, dan bab ketiga Karya-karya Ali Ahmad Bakaseer, baik karya-karya umum maupun karya-karya tentang Indonesia.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Peran Sastrawan Mesir Ali Ahmad Bakaseer Terhadap Kemerdekaan Indonesia: Biografi dan Karya-Karyanya”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top