Buku ini merupakan salah satu upaya penulis dalam memberi kontribusi terhadap kajian hadis di Indonesia, khususnya tentang syarah hadis. Diakui atau tidak, kajian ilmu-ilmu keislaman selama ini didominasi oleh literatur-literatur berbahasa Arab. Ini tidak mengherankan karena memang ulama-ulama di terdahulu menggunakan bahasa Arab sebagai “lingua franca”, lebih-lebih setelah Dinasti Bani Umayyah (661-750 M.) meresmikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan di berbagai wilayah kekuasaannya.
Ilmu keislaman seperti tafsir, hadis, kalam, filsafat Islam, fikih, ushul fikih, dan lain-lain selama ini sangat “Arab oriented”. Hal inilah yang terjadi pada kajian hadis serta ilmu-ilmu yang lahir dari kajiannya seperti syarah hadis. Salah satu ulama yang berusaha memahami hadis Nabi adalah asy-Syawkānī (1759-1834) dalam beberapa kitabnya, terutama Nayl al-Awṭār. Buku yang ada di tangan pembaca ini ingin mengisi ruang kosong dalam literatur syarah hadis di Indonesia.
Reviews
There are no reviews yet.