Buku yang saat ini di tangan Anda terdiri dari empat bab yang bicara mengenai sumber penghidupan rumah tangga Rasulullah Saw. Bab I dan Bab II berbicara kehidupan (rumah tangga) Rasul, yang “sepertinya” sangat-sangat sederhana dan boleh kiranya dikatakan di bawah rata-rata kehidupan para sahabatnya. Ditemukan hadis yang menyatakan ketika Nabi wafat, baju besinya dalam keadaan tergadai, tidak meninggalkan apa-apa bagi puterinya, Tambah lagi dalam kehidupan rumah tangga tidak luput pula dari gonjang-ganjing rumah tangga sebagai pembelajaran bagi umatnya. Betapapun Muhammad adalah Rasul Allah, ia tetap saja sebagai manusia biasa. Membantu pekerjaan yang dapat dilakukan dalam rumah tangga, bahkan masih juga menjahit dan atau mengesol sandal yang biasa dipakainya.Tetapi yang di luar nalar kita ialah bahwa Rasulullah Saw. dalam kehidupan yang seperti terceritera dalam hadis, masih juga banyak beshadaqah. berdzikir, berdoa dan beristighfar, berpuasa yang merupakan makanan rohani banyak harinya, di samping melakukan pekerjaan sosial sebagaimana manusia biasa.
Sebagai kepala rumah tangga,Nabi sangat menekankan arti pentingnya berbuat baik kepada tetangga.Memenuhi undangan, menjenguk tetangga yang sakit,bertakziah manakala ada kematian, jagong manten,merupakan teladan Nabi buat umatnya,agar hidup bermasyarakat. Yang luar biasa ialah setiap peristiwa baik menyenangkan atau menyedihkan,lahir pembelajaran-pembelajaran bagi umatnya.Seperti misalnya bersedih dan atau menangis ketika ditinggal mati keluarga tidak dilarang.Tetapi menangis berlebihan sampai merobek –robek kain atau menampar-nampar pipi, merupakan perbuatan terlarang. Muhammad-sebagai kepala rumah tangga, kepala pemerintahan,Rasul Allah-,yang kesibukannya seambreg,masih juga meluangkan waktu buat santai bersama Ummahatul mu`minĩn,rekreasi bersama sahabat, duduk santai di masjid,dan masih juga dapat tidur siang.
Apa Muhammad saking seriusnya menjadi Rasul Allah, kepala pemerintahan dan sekaligus panglima tentara mujahidnya, masih sempat bercengkerama, bermain sama cucu dan atau bercanda bersama sahabat? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan paparan yang ada bab III. Bab IV dari buku ini berbicara bagaimana cara makan dan atau minum Nabi bersama sahabat. Makan bersama ternyata merupakan wahana datangnya berkah Allah Mencuci tangan baik sebelum dan atau setelah makan merupakan ajaran Islam yang siapapun dapat mengiyakan.Dalam pada itu sapu tangan telah populer dalam masyarakat Islam generasi pertama.
Reviews
There are no reviews yet.